Breaking News

Gurutta Syamsul Bahri Sebut Nilai Pilkada untuk Kemerdekaan



WAJO ---Sekarang sudah mulai berjalan tahapan Pilkada, yang insyaallah digelar 27 November 2024 nanti. Dan pertama digelar serentak seluruh Indonesia. Sebanyak 38 provinsi, 416 kabupaten, dan 98 kota. Ini suatu kejutan dan kemajuan  pesta demokrasi kita nanti. Dan harapannya kita semua warga negara bangsa Indonesia adalah sukses nantinya seperti kondusifnya suasana pileg dan pilpres yang lalu. Tutur Gurutta Syamsul Bahri.


Sebenarnya, harapan apakah yang ingin diraih pada perhelatan Pilkada nanti? Jawabnya menurut Gurutta adalah suksesi kepemimpinan daerah dari kedaulatan kemerdekaan rakyat untuk mengevaluasi pemerintahan lima tahunan yang lalu. Dan memilih pemerintahan baru atau tetap mempertahankan yang lalu. Semuanya kembali kepada rakyat yang memegang mandat "kedaulatan tertinggi" demokrasi dan kemerdekaan ada ditangannya.


Amanah pesan kemerdekaan sesuai Pembukaan UUD Tahun 1945 kepada semua level pemerintahan negara, termasuk di dalamnya adalah pemerintahan Tingkat II Kabupaten Wajo adalah "Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa." Nah, ini dua hal pokok harapan kehidupan kemerdekaan suatu negara bangsa dalam mengawal dan merawat kehidupan kesetaraan dan keadilan semua rakyat Indonesia.


Dua hal itu juga sasaran fokus penilaian sukses atau gagalnya suatu pemerintahan daerah TK. I dan II. Dua hal itu, menjadi harapan penting kemerdekaan yang sejalan dengan obsesi kemanusiaan dalam kehidupan. Tentu semuanya  tidak terlepas dari peran dan tanggung jawab pemerintahan pusat sampai daerah.


Antara kesejahteraan dan kecerdasan, tidak bisa terpisahkan satu sama lain. Untuk dapat sejahtera, syaratnya kecerdasan. Sebaliknya untuk cerdas, butuh biaya dari kesejahteraan. Ini adalah problematika kehidupan. Di mana negara belum menggratiskan pendidikan sampai Perguruan Tinggi. Yang seharusnya mengintervensinya agar semua potensi anak bangsa dengan mudah dikembangkannya melalui pendidikan. Penekanan Gurutta lebih lanjut.


Nah, untuk menghadapi Pilkada serentak itu nanti, teropong mata penilaian rakyat Wajo terhadap kinerja pemerintahan daerahnya selama lima tahun kemarin. Apakah kemakmuran dan kecerdasan daerah lebih meningkat daripada sebelumnya? Maka,  rakyatlah yang berhak menentukan jawaban nasibnya sendiri untuk lima tahun ke depan melalui Pilkada memilih calon bupati dan wakil bupati nanti. Penegasan Gurutta, salah satu figur "Harapan Wajo."


Demi harapan kehidupan yang lebih baik ke depan. Maka, memurnikan pilihan rakyat nanti dengan menolak "jual beli suara," adalah solusi memilih kepemimpinan yang beretika. Sikap dan tindakan semacam itu adalah terpuji di mata demokrasi dan kemerdekaan yang bermartabat. Tuturnya Gurutta Syamsul Bahri diakhir narasinya.


Gurutta Syamsul Bahri


0 Comments

© Copyright 2022 - Sulselkpk.co.id I Bersama Rakyat Perangi Korupsi