Breaking News

Idul Adha 1445 H, Syamsul Bahri: Gelora Pengorbanan

 

Gurutta Syamsul Bahri, S. Pd.

WAJO--- Ikhlas berkorban adalah suatu karakter kemanusiaan yang terpuji dalam kehidupan. Kepedulian sesama, membutuhkan perhatian dan pengorbanan. Figur manusia semacam itu dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Menurut Syamsul Bahri, figur "Harapan Wajo," sebagaimana semboyannya selama ini di baliho dan banner nya banyak terpasang di jalanan.


Momentum Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1445 H., 17 Juni 2024 M. Ada nilai pengorbanan, menjadi sumber inspirasi kehidupan dan kepemimpinan. Di mana nilai kepemimpinan sejalan dengan nilai pengorbanan, adalah figur kepahlawanan dalam kehidupan. Seperti sumber sejarahnya pengorbanan sembelihan hewan yang ditinggalkan sebuah keluarga yang beriman dengan keikhlasannya berkorban, Nabi Ibrahim as. dengan St. Hajar, isterinya. Jangankan binatang, manusia saja mereka siap. Termasuk Nabi Ismail as., anaknya semata wayang ikhlas mau dikorbankan. Tuturnya kemudian, pak Syam, sesuai sapaannya.


Negara bangsa Indonesia sedang menuju 100 tahun emas kemerdekaannya, pada tahun 2045 nanti. Cukup 1 abad menikmati nuansa kemerdekaan, dari momentum pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945. Tepatnya 78 tahun yang lalu.


Masa 1 abad kemerdekaan RI, idealnya pada masa itu nanti, NKRI telah menjadi "Superpower" baru dunia, bersama negara bangsa yang lainnya. Yaitu, Amerika, Cina, Rusia, dan Eropa. Betapa tidak, bangsa kita ada potensi yang di miliki, sehingga menguatkan semangat menjadi negara bangsa yang maju. Potensi alam yang subur dan manusia yang populasinya menempati posisi ke-4 dari Bangsa Cina, India, dan Amerika.


Wahai manusia Indonesia, saatnya bangkit dan songsong lah 1 abad kemerdekaan RI Emas nanti dengan penuh semangat dan harapan serta gelora berkorban! Pungkasnya.


Gurutta SYAMSUL BAHRI


0 Comments

© Copyright 2022 - Sulselkpk.co.id I Bersama Rakyat Perangi Korupsi