Dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (25/7/2022), Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, berkesempatan mendatangi salah satu pusat pengembangan sutera di Bumi Lamaddukelleng. Lokasinya di Kampung Sutera, Desa Pakkanna, Kecamatan Tana Sitolo, tepatnya di Roemah Tenun Juwita Silk.
Bupati Wajo, Amran Mahmud, yang mendampingi Bintang Puspayoga Desa Pakkanna--sekaligus jadi titik kunjungan terakhir--memanfaatkannya meminta dukungan langsung untuk pengembangan sutera ke depan.
"Kami sampaikan terima kasih atas kunjungan Ibu Menteri. Kita berharap kedatangan beliau ke Kabupaten Wajo, selain menjadi spirit untuk komitmen pencegahan perkawinan anak juga memberikan dukungan dalam pemberdayaan perempuan melalui pengembangan persuteraan," kata Amran Mahmud.
Kepala daerah yang sejak awal kepemimpinannya bertekad membawa kejayaan sutera hingga internasional menuturkan bahwa Bintang Puspayoga memberikan merespons positif. Khususnya terkait pengembangan usaha kecil menengah (UKM) yang ditampilkan melalui pameran oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Perindagkop dan UKM) Wajo bekerja sama dengan Dekranasda Wajo.
"Alhamdulillah Ibu Menteri sangat merespons dan meminta agar akses-akses market dan pembantuan serta pembiayaan dengan kredit murah untuk membantu usaha-usaha kecil dan menengah Kabupaten Wajo," bebernya.
Ketua DPD PAN Wajo ini juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu menyukseskan kunjungan Menteri PPPA. Termasuk kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana yang turut mendampingi hingga ke Wajo.
"Semoga apa yang kita lakukan akan memberikan manfaat yang baik untuk Kabupaten Wajo serta mendapatkan balasan terbaik dari Allah subhanahu wa taala. Jazakumullah khairan katsiran," harapnya.
Sementara, Menteri PPPA, Bintang Puspayoga, mengapresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo dalam pelestarian warisan budaya khususnya dalam pengembangan sutera. "Saya melihat dari pelestarian budaya benar-benar dilakukan oleh Pemkab Wajo," ujarnya sambil menyaksikan proses pembuatan kain sutera di Roemah Tenun Joewita Silk sekaligus menyempatkan berdialog dengan penenun.
Bintang Puspayoga juga menyampaikan kekagumannya melihat inovasi dan kreativitas penenun yang mengolah kain sutera menjadi berbagai kerajinan, salah satunya tas.
"Inilah yang nanti akan kita bicarakan dengan Ketua Dekranasda Wajo untuk menaikkelaskan para pelaku usaha ini. Apalagi dalam kegiatan tenunan ini, pasti pelaku usahanya mayoritas perempuan," tuturnya.
Tentunya, kata dia, penenun yang mayoritas perempuan perlu pendampingan agar perempuan-perempuan, khususnya di Wajo, berdaya secara ekonomi. "Dalam pendampingan ini, konsep hulu dan hilir harus menjadi perhatian kita semuanya," ucapnya.
Pada kesempatan ini, Bintang Puspayoga juga dihadiahi berbagai cendera mata, termasuk lukisan wajahnya dari ukiran kayu, sutera, olahan kerajinan, hingga makanan. Dia juga merogoh koceknya untuk membeli lebih banyak kain sutera berbagai motif.
Tidak hanya itu, karena masih penasaran dengan motif sutera yang beraneka ragam, dia juga diantarkan ke salah satu stan sutera, yaitu Adenny Sutera yang tidak jauh dari lokasi. Menjelang Magrib dan setelah puas berbelanja, Bintang Puspayoga pun pamit meninggalkan Wajo menuju Kota Makassar.
0 Comments